19 November kemarin, LSiS mendapatkan kesempatan untuk mengikuti sebuah diskusi ilmiah yang diadakan oleh Forum Studi Sains dan Teknologi (FS2T) Universitas Negeri Malang (UM) yang bekerja sama dengan salah satu forum bentukan LSiS berdasarkan Rencana Strategisnya pada tahun 2012 yaitu Membentuk jaringan kelompok studi MIPA nasional yang kita kenal sekarang dengan nama FOSMAN (Foru Saintis Muda Nasional).
Acara tersebut berlangsung di Aula Perpustakaan Universitas Negeri Malang yang dihadiri oleh berbagai unversitas yang tergabung dalam FOSMAN antara lain LSiS UGM, KSI MIST UNY, FKIS UIN SUKA, MSC UNPAD, dan SSC UNNES. Tema dari diskusi Ilmiah yang ketiga kali oleh FS2T ini adalah “Aplikasi Sains dan Teknologi”.
Acara diskusi tersebut diawalai dengan pembukaan oleh MC yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan hikmad. Dan tak lupa ada beberapa sambutan, salah satunya adalah sambutan dari wakil dekan III FMIPA UM yang sangat mengapresiasi acara ini karena pesertanya dari berbagai universitas sehingga beliau rela meluangkan waktunya untuk mengikuti materi yang disampaikan oleh Dr.sc. Anugrah Ricky Wijaya, M.Sc hingga selesai.
Dengan ditemani oleh moderator, pak Ricky menyampaikan materi dari sebuah jurnal internasional yang mana beliu adalah penulis dari jurnal internasional tersebut yang berjudul “Analysis On Heavy Metal Pollution and Pb Isotopes in Sediment by Inductively Coupled Plasma-mass Spectrometry (ICP-MS) For Monitoring Environmental Pollution.” Dalam diskusi ini, pak Ricky menjelaskan bahaya dari logam berat yang tertimbun pada sedimen air sungai yang dalam waktu yang panjang lama kelamaan akan menumpuk dan berbahaya bagi berbagai organisme termasuk manusia. Objek penelitian pada jurnal yang disampaikan pak Ricky ini adalah sungai-sungai di Negara maju dan Negara berkembang yaitu di Jepang dan Thailand. Dari penelitian tersebut, pak Ricky dan tim mendapatkan data bahwa tempat yang paling minim dari bahaya logam berat adalah di Okinawa Jepang. Output dari penilitan ini diharapakan adanya kontribusi dari berbagai pihak dengan berbagai bidang ilmu untuk meminimalisasikan dampak yang ditimbulkan oleh logam berat tersebut, baik pencegahan maupun menanggulangannya.
Usai penyampaian materi, Sekretaris jendral Fosman Hilma Adji Dewan Adam mendapatkan sesi khusus untuk memperkenalkan lebih dalam tentang FOSMAN, mulai dari sejak awal berdirinya hingga proker-proker yang telah dilakukan.
Tidak menggunakan waktu terlalu lama, acara dilanjutkan dengan presentasi hasil penelitian dari masing-masing KSF, ada yang membahas tentang pengolahan air di daerah dekat lumpur llapindo, penggunaan cangkang kerang, dll.
Sesuai dengan temanya yakni aplikasi sains dan teknologi, dalam acara ini diadakan sejenis workshop yang menampilkan teknologi kamera terbaru dari intel yaitu Intel® RealSense™ Camera. Kamera ini menggunakan teknologi depth-sensing yang memungkinkan PC menghasilkan gambar yang yang lebih rinci lebih dari yang biasa kita lihat. Di workshop ini di praktikkan secara langsung penggunaan dari kamera intel tersebut dengan meminta volunteer dari beberapa peserta. Dengan teknologi sensor yang dimiliki, pengguna tidak perlu menyentuh PC untuk menjalankan suatu program. Menarik bukan?
Mengakhiri acara tersebut, acara yang ditunggu tiba, pembacaan pemenang lomba FEC (Fosman Essay Competition) 2015. Peserta dari FEC kali ini mencakup seluruh Indonesia, mulai dari Jawa , Sumatera, Kalimantan, dll. Inilah nama-nama pemenang FEC tahun ini:
Juara I Akhmad Fauzi ITS
Juara II Alexander Hasan ITB
Juara III Isfi Ria Nur UNY
Harapan I R. Burhanudin UNY
Harapan II Puji Rahayu UNY
Penyerahan tropi dan uang oleh sekjen FOSMAN, yaitu mas Hilman kepada masing-masing pemenang. Dan akhirnya acara pun ditutup dengan foto bersama.
Secara keseluruhan, acara berlangsung dengan sangat baik, dan saya berkesempatan untuk mewawancarai salah satu peserta yang datang dari UNY, mbak Umi Atika. Menurutnya, acara ini sangat bagus, terutama pelayanan dari tuan rumah yaitu UM. Dari acara ini mbak Atika mendapatkan pelajaran hidup yaitu jadilah orang yang peka terhadap situasi dan kondisi apapun, karena meskipun berasal dari berbagai universitas, kita tetap satu, satu misi dan satu tujuan.