English Day
Did you know that children in US had been spoken in English since 2 years old? Or have you ever heard that most of decrepit in England can speak English fluently? “Ya, iyalah, Bro. Mereka kan orang sono, memang lidahnya yang sudah ditakdirkan seperti itu.”. Nanti dulu, ada sedikit yang kurang tepat. Mereka semua ditakdirkan terlahir disana, tapi tidak ditakdirkan bisa berbahasa Inggris. Lebih tepatnya, mereka terbiasa mendengar dan mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris. Hal ini yang menyebabkan perbedaan kita (red: orang Indonesia pada umumnya) dengan mereka. Namun bukan tidak mungkin kita bisa seperti mereka bahkan sangat mungkin kita dapat lebih baik dari mereka. Satu kata kunci pentingnya “terbiasa”, itu dia. Bila kita terbiasa mendengar dan mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris, kita akan semakin latah dalam berbahasa Inggris dan dapat dengan mudah memahami bahasa Inggris layaknya berbahasa Indonesia.
Maka dari itu, salah satu gagasan yang diusung LSiS untuk mendorong kepercayaan diri kadernya dalam berkomunikasi dalam bahasa internasional adalah dengan mengadakan English Day. Yaitu, satu hari dalam seminggu, tepatnya pada hari Kamis aktivitas harian di lingkup sekre LSiS dituturkan dalam bahasa Inggris selama setengah hari (pukul 06.00 – 18.00 WIB). Ini ditujukan untuk pelatahan lidah dalam berbahasa Inggris, capaiannya bukan masalah ketepatan grammar maupun kesesuaian kosakata, tapi lebih pada pembiasaan dan peningkatan kepercayaan diri dalam berbahasa Inggris. Oleh karenanya, dalam satu hari ini semua kader LSiS bahkan tamu yang berkunjung ke LSiS (*bila pantas) diwajibkan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Kami percaya tidak ada yang salah dalam berlatih dan tidak ada kata terlambat untuk belajar. Semua memiliki kemampuan sama hanya perbedaan kemauan, bila dalam atmosfir yang baik Insya Allah tiap individu dalam lingkup tersebut akan dapat baik pula, sehingga kemauan ini yang LSiS coba pupuk lebih rajin untuk dapat memetik buah yang lebih manis dikemudian hari.
“Every expert was an amateur”, kita bisa bila kita mau. Kita keluarga LSiS bersama-sama dalam satu hari ini sharing, belajar, dan melatih kemampuan speaking in English. Pada dasarnya, tidak ada yang lebih pintar atau lebih hebat, hanya saja memang telah banyak kader LSiS yang lebih dulu maju dan mau untuk berani bertutur dalam bahasa Inggris, ini yang kita sinergiskan dengan yang lain agar juga dapat memulai langkah maju untuk berkomunikasi dalam taraf internasional. Today you say that you don’t want, then someday you’ll say that you don’t want to say what you’ve said today. Sebelum terlalu jauh usia beranjak, sebelum terlalu sepi teman di sisi, sebelum present being past, mari kita sama-sama mulai. You said you’re nothing but for us, LSiS, you’re everything. None of you just you, since we only have word “us”.
Kedepannya jangan ragu datang ke sekre LSiS di hari Kamis ya 😀 , tak ada yang diintimidasi, tapi kita akan mulai dobrakan baru menyiapkan diri untuk dunia dengan hal yang terdini untuk diri sendiri dan mulai kini. Tidaklah kita melupakan jati diri kita sebagai Indonesia, tidaklah kita menyepelekan Bahasa Ibu, tapi bagaimana dunia tahu keberadaan kita? Bagaimana dunia tahu kebesaran Indonesia bila kita tak dapat menyampaikannya pada dunia. Kita bawa jati diri kita dengan komunikasi yang dunia terima, dan pastikan diri kita pantas untuk dunia.