VACATION TO SEMARANG
Hai sobat LSiS’ers gimana liburan kalian pasca UTS?? Asyikkah? Mau sharing pengalaman liburan singkat nih. Kemarin Sabtu tgl 11 Mei 2013 LSiS mengadakan kegiatan Kunjungan Ilmiah. Nama kegiatannya “KUNJUNGAN ILMIAH MOVE TO SEMARANG” ada kepanjanganya teman, yaitu Mipa On Vacation and Education To Semarang. Pesertanya adalah mahasiswa FMIPA umumnya dan khususnya LSiSer’s sendiri. Ada juga lo yang dari luar FMIPA ikut menyemarakkan acara ini. Sedangkan tujuan dilaksanakan kunjungan ilmiah ini adalah untuk mengembangkan wawasan LSiSer’s dari berbagai tempat yang dikunjungi dan menambah pengalaman yang sangat bermanfaat dalam berorganisasi. Hanya dengan 150K dalam waktu 2 hari yakni Sabtu& Minggu (11-12 Mei 2013) peserta bisa mendapatkan fasilitas makan, snack, bis AC, dan berbagai tempat menarik untuk dikunjungi seperti: Pabrik Nissin di Ungaran, Radio Pro Alma Universitas Diponegoro, tempat bersejarah Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah yang terkenal sebagai miniatur Masjid Nabawi di Mekkah, pusat kota ibukota Semarang yakni Simpang Lima, dan Puncak Ketep tempatnya Gunung yang terkenal dengan Wedus Gembelnya.
Oke. Langsung aja nih ke acara intinya…
Sebelum hari H dilaksanakan TM (tehnical meeting) pada Kamis 09/05/2013 di ruang T2.01 Milan dengan acara pembagian kelompok, bis, dan sosialisasi rangkaian acara di waktu dan tempat yang akan dikunjungi. Hari H, Sabtu pagi jam 05.30 pagi semua mahasiswa-mahasiswi FMIPA UGM yang mengikuti acara “KI Move to Semarang” berkumpul di area parkir FMIPA Sekip Utara mengadakan apel sebelum keberangkatan ada sambutan-sambutan dari ketua panitia Ahmad Syaikhu Fisika 2012 dan presiden LSiS kita mas Aryo Wiraya, doa bersama agar perjalanan lancar sampai tujuan. Rombongan meninggalkan Jogja pukul 06.00. Ini diluar perencanaan seharusnya pukul 05.30 ini karena keterlambatan bis.
Perjalanan Yogyakarta – Semarang memakan waktu hingga 3 jam. Jalan yang dilalui merupakan dataran tinggi sehingga bis berjalan pelan ditambah dengan kemacetan musim libur sekolah banyak bis pariwisata yang berlalu lalang dan kendaraan pribadi seperti mobil & motor yang juga berlibur ke dan dari arah Semarang. Alhamdulilah rombongan tiba di Ungaran tempat PT Nissin Biscuit pukul 09.00.
Di tempat ini rombongan diwajibkan memakai almamater, ID Card serta sepatu karena acara berlangsung secara formal serta membawa alat tulis guna mencatat beberapa hal penting saat sosialisasi. Kami disambut dengan ramah oleh para pegawai PT Nissin Biscuit dan disediakan pula coffebreak yang sangat mngenyangkan & memuaskan perut. Acara pertama dibuka dengan sambutan dari ketua panitia KI dan perwakilan dari PT. Nissin Biscuit. Kemudian kami dibagi menjadi 2 kelompok dimana setiap kelompok didampingi seorang pemandu yang mengajak kami berkeliling dan menjelaskan proses pembuatan produk dari PT. Nissin Biscuit.
Penjelasan singkat dari yang saya tangkap tentang PT. Nissin Biscuit : PT. Nissin Biscuit didirikan pada tahun 1977 dengan 3 produk yang dimiliki antara lain: Biscuit, Wafer & Cracker. Perusahaan ini memiliki 5 tempat produksi di Indonesia Ungaran, Surabaya, Jakarta, Bogor, dan Yogyakarta. Produk pertama PT. Nissin Biscuit adalah Khong Guan yang banyak kita jumpai saat lebaran, dan beberapa produk lain seperti: Monde, Wallens, Egg Rolls, Serena Snack, Crispy Crackers, dan masih banyak lagi. PT. Nissin Biscuit adalah perusahaan yang sudah berstandar dan bermutu nasional dengan menerapkan standarisasi dari berbagai aspek produksi seperti quality control dari produk, pembuangan limbah yang ramah lingkungan dilakukan uji dan analisa dengan teknologi tepat guna, penggunaan bahan baku dan alat dari dalam maupun luar negri yang terjamin kualitasnya, sistem operasional yang steril dengan penggunaan masker, tutup kepala dan sarung tangan pada seluruh pegawai yang bekerja dibagian produksi, dan segmentasi pasar yang luas dengan manajemen yang baik dan dapat terjangkau dari masyarakat berpenghasilan kecil hingga besar.
Sebenarnya PT Nissin biscuit ini menyediakan beasiswa pendidikan namun hal tersebut hanya diperuntukkan bagi internal yang bekerja di perusahaan ini. Agak disayangkan sebenarnya. Namun tersedia tempat bagi yang ingin magang atau KKN jika pihak perusahaan menyanggupi dan lowongan tersebut sesuai dengan prodi dan minat kalian. So don’t miss it!! Upah kerja yang diberikan perusahaan ini sesuai dengan UMK dan diberikan tunjangan-tunjangan. Bahkan saat menerima offer order ketika lebaran, perusahaan ini membuka lowongan untuk masyarakat sekitar dengan kriteria yang telah ditetapkan. Demikian sedikit informasi tentang PT. Nissin Biscuit dari sosialisasi saat berkeliling dalam gedung produksi yang luas dan hasil diskusi dengan perwakilan dari PT. Nissin Biscuit saat coffebreak, penutupan acara dengan doa, pemberian kenang-kenangan dari panitia untuk PT. Nissin Biscuit dan ucapan terima kasih dari kedua pihak dan semua peserta dan panitia KI mendapatkan 1 bungkus berisi beberapa produk dari PT. Nissin Biscuit. Berikut beberapa hasil
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Undip. Rombongan mampir ke Masjid Kampus Universitas Diponegoro untuk makan siang siang dan sholat Dhuhur. Sedikit hasil pandangan mata pada Masjid Kampus Undip. Warna tiang dari masjid ini dominan hijau dan krem. Tempat sholat bagi jamaah wanita berada di lantai 2 seperti halnya Masjid Kampus UGM kita tercinta. Masjid ini tidak terlalu luas tapi minimalis. Masjid ini memiliki taman dan area hijau seperti semak rumput dan pohon serta bunga yang dibiarkan tumbuh alami. Setelah selesai beraktivitas disana kami melanjutka perjalanan..
Rombongan selanjutnya menuju radio Universitas Diponegoro yang terletak dikota Semarang. Suasana kota Semarang sangat ramai saat itu banyak kendaraan yang hilir mudik. Sesampainya di gedung ICT Universitas Diponegoro lantai satu waktu menunjukkan pukul 14.00. Kami disambut ramah dan mendapat air mineral serta snack dari panitia radio yang memiliki nama Radio Pro Alma. Rombongan lalu dibawa ke suatu ruangan. Dimana di dalamnya panitia telah menyiapkan kedatangan kami dengan baik, kursi-kursi ditata rapi dan disiapkan proyektor.
Acara kunjungan dibuka dengan doa dan sambutan dari ketua panitia dan pembina radio Pro Alma. Kemudian kami mendapat beberapa materi tentang broadcasting jurnalistik dengan media radio. Berikut beberapa informasi pada materi tersebut :
Dalam broadcasting jurnalistic yang disampaikan Putri Carina, seorang penyiar radio Pro Alma ada rumus A+B+C untuk suatu berita di radio. A=Attractive artinya menarik, B=Balance artinya tidak memihak salah satu pihak, C=Clarity, artinya berita tidak boleh ambigu saat terdengar sekilas. Seorang penyiar harus memiliki kemampuan: analitis, auditif atau earcatching, spoken languange agar mudah dipahami pendengar, tidak mengulangi berita beberapa kali. Beberapa elemen pengolahan berita di dunia radio hingga terdengar oleh telinga listener seperti: news gathering, news production, news presentation, dan news order. Beberapa prinsip pembuatan naskah atau scrip berita itu seperti ini lho: ELF(Easy Listening Formula), KISS(Keep It Simple and Short), WTWYT(Write The Way You Talk).
Produk jurnalistik di radio itu adalah: live report, script, feature berita yang tidak melibatkan penyiar seperti iklan yang dibawakan selain penyiar, insect yakni feature durasi lebih singkat, adibt itu iklan yang dibawakan penyiar seperti iklan penyuluhan kesehatan, dan talk show. Yup sedikit hasil sharing dari radio UNDIP “Pro Alma”.
Lanjut ke tempat tujuan berikutnya “Lawang Sewu”.. Wow siapa yang ngga kenal tempat ini?? Pasti kesan pertama dengar itu horor atau mistik.. Yap selain terkenal dengan penampakannya Lawang Sewu punya banyak manfaat lo! Tempat ini digunakan sebagai tempat penyiksaan dan penjara pada masa Jepang. Namun sebelumnya Lawang Sewu berfungsi sebagai stasiun pertama di Indonesia di jaman Belanda. Ngga percaya?! Buktinya dengan teronggoknya sebuah kereta yang tersisa dan telah berumur tua. Pembuatan genting untuk pertama kali juga dibuat di tempat ini pada masa kolonialisme.
Tempat yang memiliki 5 gedung ini sebenarnya pintunya tidak berjumlah seribu seperti namanya. Akan tetapi orang jaman dulu mengibaratkannya seribu karena banyak jumlah pintunya sehingga tempat ini dinamakan Lawang Sewu. Disana kami hanya memasuki 2 gedung saja karena waktu telah beranjak malam. Di dalam gedung yang kami masuki terdapat dance hall (area dansa) dengan tidak adanya sekat yang memisahkan area itu sehingga tampak luas dengan lantai bertekel, di lantai tiga ada area bulu tangkis dengan masih terlihatnya gambar lapanganya dan terdapat panggung yang digunakan untuk pameran seni musik,tari dan wayang. Di atap lantai 3 tersebut bersanggakan kayu jati yang terlihat kokoh dan besar. Sebenarnya lantai tersebut berguna menampung panas dari atas. Sedangkan halaman dasar lawang sewu sering digunakan untuk area pementasan oleh artis ibukota.
Gedung berikutnya yang kami masuki merupakan tempat pembuatan genteng untuk atap rumah. Disana terdapat logam dan bahan kimia sebagai komposisi genteng, dan di dinding tergambarkan foto proses pembuatanya. Lahan Lawang Sewu milik PT KAI tetapi kunjungan wisata dikelola mandiri oleh Prov. JATENG. Sayang sekali kami tidak dapat masuk dalam ruang bawah tanah karena keterbatasan waktu. Sebenarnya bisa saja kami masuk, namun jika ingin masuk dikenakan biaya tambahan 10K utuk menyewa senter dan sepatu boots karena ruang tersebut becek, sempit, dan agak gelap terlihat dari luarnya. Perjalanan yang menyenangkan ditambah dengan bumbu humor khas jawa yang disuguhkan oleh bapak guide kami.
Selepas dari Lawang Sewu, kami menuju Masjid Agung JATENG. Masjid ini terkenal sebagai miniatur Masjid Nabawi di Mekkah. Luas dan megah masjid ini melebihi Masjid Kampus kita. Subhanallah dan Alhamdulilah adalah katakata yang terucap pertama kali saat memasuki area masjid ini. Tak lupa anggota rombongan menunaikan sholat Maghrib dan Isya. Selesai beribadah kami makan malam dan gathering bersama dengan pengumpulan kado adan presentasi dari apa yang telah kita alami seharian ini. Banyak teman yang berfoto didalam masjid. Disini banyak disediakan kamar mandi dan kran wudhu, area parker yang begitu luas. Tiap ruang dalam gedung masjid ini pun indah nan megah tak terkira. Dipastikan kaum muslim yang beribadah disini betah berlama lama karena saking nyamannya. So silahkan berkunjung ke tempat ini ya, recommended.
Salah satu hall dalam Masjid Agung JATENG
Last but not least akhirnya sampai ketempat kunjungan terakhir kami. Terakhir?! Ya karena para panitia mengumumkan terpaksan meniadakan acara kunjungan keesokan harinya karena sedikit kendala teknis. Akhirnya semua harus berlapang dada menerima keputusan ini. Dan baiklah kunjungan terakhir hari ini pada malam pukul 22.00 di kota lumpia ini adalah Simpang Lima. Tempat ini merupakan pusat kota Semarang seperti taman bermain, ngobrol, makan dan berjualan. Banyak penyewaan scooter dan sepeda yang dihiasi lampu kelap-kerlip serta lalu lalang orang berjualan makanan baik yang berat maupun ringan. Dengan keramaian kota dan penduduk yang dari segala usia, anak kecil dengan keluarganya, remaja dan temanya, serta orang tua yang sedang menghirup udara malam. Di sekitar tempat ini pun terdapat makam pahlawan kota Semarang dengan berhiaskan patung yang menggambarkan peristiwa proklamasi lengkap dengan teks proklamasi. Sebuah tulisan yang menarik perhatin “Bangsa Yang Baik Adalah Bangsa Yang Menghargai Jasa Para Pahlawan” pun terpampang di tempat ini. Semacam pengingat bagi kita generasi penerus bangsa.
Demikianlah perjalanan berakhir disini dan kami bersiap untuk kembali ke kota tercinta bumi Ngayogyokarta. Sampai kembali di kampus FMIPA UGM sekip utara pukul 03.30 dan kami berpisah serta pulang ke kos masing-masing..
Penulis : Fadhila Nur Rohma
Departemen JUNSAI LSiS FMIPA UGM