Pada tanggal 24 April telah berlangsung pelatihan kepenulisan yang disampaikan oleh Khumairoh, Ilmu sejarah 2014, dari BPPM Balairung. Acara dimulai pukul 9.30 sampai 11.45 WIB. Rangkaian acaranya yaitu pembukaan, penyampaian materi, tanya jawab, dan dilanjutkan dengan praktik membuat tulisan sesuai yang telah dijelaskan. Terakhir yaitu penutup. Peserta yang hadir pada acara tersebut yaitu sebanya 10 orang. Acra berlangsung dengan baik, pembicara menyampaikan materi, dan peserta memperhatikan. Berikut ini adalah materi yang disampaikan pada pelatihan kepenulisan :
Tahukah kamu apa bedanya jurnalisme dan jurnalistik?
Dari segi arti bahasa, jurnalisme berarti suatu paham dalam hal penulisan berita. Sedangkan jurnalistik berarti hal-hal apa saja yang perlu ditulis dalam penyampaian berita. Nah, dari pengertian itu pun sudah dapat dilihat, kan bagaimana perbedaannya?
Pada pelatihan ini kita belajar bagaimana jurnalistik itu lebih jauh. Namun, sebagai pengantar, disampaikan penjelasan mengenai jurnalisme. Jurnalisme memiliki ciri skeptis, bertindak, dan berubah. Skeptis berarti dalam jurnalisme diperlukan rasa ingin tahu terhadap suatu hal yang ada di sekitar, dan juga berkeinginan untuk mencari tahu. Kemudian bertindak, bertindak di isni berarti ada upaya untuk mencari jawaban atas keingintahuannya. Selanjutnya yaitu berubah, yakni diharapkan dengan adanya tindakan atas keingintahuan terhadap suatu hal di lingkungan sekitaar, akan ada perubahan yang terjadi.
Dari buku karangan Bill Kovach dan Tom Rosantiel yang berjudul “9 Elemen Jurnalisme” telah gambling disebutka 9 aspek-aspek jurnalisme. 9 aspek tersebut meliputi :
1. Kewajiban utama jurnalisme adalah pada pencarian kebenaran
2. Loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga negara
3. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi
4. Jurnalis harus menjaga independensi dari objek liputannya
5. Jurnalis harus membuat dirinya pemantau independen kekuasaan
6. Jurnalis harus memberi forum publik untuk saling kritik dan kompromi
7. Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan
8. Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional
9. Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya
Sebagi tambahan Warga juga memiliki hak dan tanggung jawab dalam hal-hal yang terkait dengan berita.
Berbicara jurnalistik, pasti berkaitan dengan berita. Nah, peristiwa yang bagaimana kah yang memenuhi kelayakan untuk diberitakan? Berikut ini adalah hal – hal yang perlu dipertimbangkan :
1. Significance / Signifikansi
2. Magnitude / Kebesaran Dampak
3. Timeliness / Kebaruan
4. Proximity / kedekatan
5. Prominence / Ketenaran
6. Human Interest / Kemenarikan
Tahapan dalam menghasilkan tulisan :
rapat redaksi -> pra-reportase -> reportase -> penulisan -> editing -> cek akhir
Berita yang disajikan dalam berbagai media memiliki beberapa jenis. Yang pertama jenis – jenis berita berdasarkan kontennya, yaitu ada hard news dan soft news. Hard news yaitu berita yang sedang hangat di masyarakat. Sedangkan soft news yaitu berita yang disajikan dengan bahsan yang santai. Berita pun ada jenis lainnya, berdasarkan gaya penulisannya ada berita yang disebut straight news dan feature. Straight news merupakan berita yang hanya sekedar menjawab pertanyaan 5W + 1H dan biasanya mudah basi. Feature merupakan berita yang disampaikan dengan bahsan yang lebih mendalam dai suatu peristiwa, dan biasanya bertahan lama.
Struktur penulisan berita mengikuti kaidah piramida terbalik. Di mana pada paragraf awal mengandung info yang paling penting yang menjawab 5W + 1H. Dilanjutkan paragraph yang berisi penjelasan dari paraagraf sebelumnya, yang mana ini berisi hal – hal penting yang menjadi pelengkap dari paragraph sebelumnya. Selanjutnya adalah pargraf penjelasan, yang mana biasanya sudah kurang penting, namun tetap menjadi hal yang perlu disampaikan dalam berita tersebut.
Dalam media massa terdapat rubric yang dapat diisi oleh pembaca atau masyarakat umum, yaitu pada rubrik opini. pada rubrik ini dapat diisi dengan tajuk rencan, esai, kolom, maupun artikel.