KAJIAN ILMIAH 1

“Aplikasi Sains dalam Menghadapi Covid-19 dan Pemanfaatan Teknologi untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Era New Normal”

Kajian Ilmiah 1 telah dilaksanakan pada Sabtu, 4 Juli 2020 melalui media daring yaitu google meet. Kajian Ilmiah kali ini mengusung tema “Aplikasi Sains dalam Menghadapi Covid-19 dan Pemanfaatan Teknologi untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Era New Normal”. Kajian Ilmiah dengan tema tersebut menghadirkan 2 pembicara yaitu Dr. Eng. Kuwat Triyana, M. Si., Dosen Fisika Fakultas MIPA UGM, sebagai pembicara 1 dan Yosef Adhitya Duta Dewangga, Co-researcher produk alat sterilisasi masker N95, sebagai pembicara 2. Serta jalannya acara dipandu oleh Rosyiidah Dhiya ‘Ulhaq yang merupakan mahasiswa Teknik Biomedis UGM.

Kajian Ilmiah ini terdiri dari 2 sesi, yakni penyampaian materi dan tanya jawab. Bapak Kuwat Triyana menyampaikan bahwa peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index masih rendah dibanding dengan negara lain. Salah satu contohnya adalah Singapura yang telah menduduki peringkat 1 dalam Global Innovation Index. Sehingga, perlu ada perubahan mindset dari masyarakat Indonesia. Perubahan mindset yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Mindset Lama

  • Anggaran kami sedikit (tidak ada dana)
  • Bukan urusan saya
  • Ogah, tidak ada honornya

Mindset Baru

  • Kami memiliki . . . apa yang bisa dibantu?
  • Apa yang bisa saya bantu?
  • Siap, kami akan membantu

Pada masa pandemi Covid-19 yang akan segera memasuki masa “New Normal”, banyak inovasi yang dapat dilakukan. Beberapa inovasi yang dapat dilakukan seperti :

Masa Pandemi Covid-19

  • Sistem deteksi
  • Sistem imunitas
  • Obat dan vaksin

Masa New Normal

  • Mengembangkan sensor jarak yang dilengkapi alarm dan dijual murah. Sehingga banyak orang yang membeli
  • Mengembangkan masker standar namun nyaman dipakai jangka panjang
  • Mengembangkan alat cuci tangan dengan sistem touchless

Fokus Bapak Kuwat Triyana beserta rekan-rekan adalah inovasi pada masa pandemi Covid-19 dengan mengembangkan sistem deteksi Covid-19 melalui nafas, dengan memanfaatkan serologi DNA yang merupakan senyawa volatil. Produk yang dikembangkan bernama E-Nose. Sistem deteksi E-Nose ini memiliki beberapa keuntungan seperti :

  • Non-invensif (hanya membutuhkan nafas)
  • Cepat diketahui hasilnya (5 menit)
  • Murah biaya testingnya (25K/pasien)
  • Reliabilitas tinggi, karena menggunakan sensor berbasis metal oxide semiconductor (dapat digunakan hingga puluhan ribu pasien dalam jangka waktu lama)
  • Data telah terhubung ke cloud system
  • Dapat digunakan untuk skrining cepat seperti di bandara, stasiun, terminal, kantor, dan lain-lain

 

Pada bulan Agustus hingga September direncanakan sistem deteksi E-Nose akan diverifikasi dan dilakukan uji diagnosis dibeberapa rumah sakit. Sehingga, pada bulan Oktober – November E-Nose ini akan diproduksi secara massal dan komersial.

Yosef Adhitya Duta Dewangga atau biasa dipanggil mas Duta juga menyampaikan bahwa Covid-19 berimbas terhadap berbagai aspek, misalnya perekonomian, pariwisata, dan lain sebagainya. Sehingga, dalam menghadapi masa New Normal kita harus bersinergi dalam mengembangkan alat atau teknologi. Beberapa hal yang harus diperhatikan  dalam mengembangkan teknologi pada masa New Normal adalah sebagai berikut :

  1. Harus berangkat dari permasalahan/kebutuhan pasar saat ini. Bukan atas dasar “kita bisanya apa”.
  2. Membuat suatu teknologi untuk bidang kesehatan atau pada masa New Normal harus saling bekerja sama dari semua keilmuan.

 

Pada saat ini, Mas Duta beserta rekan-rekannya telah mengembangkkan produk Viona yang merupakan alat yang digunakan untuk mencuci masker N95 dengan memanfaatkan sinar UV. Pembuatan alat atau teknologi cenderung susah, harus memperhatikan beberapa hal seperti :

  • Easy to use
  • Supply chain
  • Kehandalan
  • After sale
  • Maintenance
  • Legal
  • Pajak

 

Pada sesi diskusi atau tanya jawab banyak peserta yang mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang disampaikan oleh peserta adalah “Bagaimana orang-orang yang sudah terlanjur berada dirumah, peran seperti apa yang bisa diambil untuk membantu permasalahan yang ada dalam situasi seperti ini?”. Bapak Kuwat Triyana menjawab bahwa kita dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada mulai dari lingkungan sekitar seperti pertanian, atau sesuatu yang dekat dengan kita. Kenali dulu masalahnya, selanjutnya perkirakan kontribusi yang dapat dilakukan itu apa dan bagaimana. Mas Duta juga menambahkan bahwa kita bisa membantu mengurangi permasalahan ini melalui kampanye-kampanye kesehatan atau menjaga kebersihan dalam situasi seperti ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.